Bahaya Gorengan –
Rasanya yang gurih dengan harga relatif bersahabat, tentu membuat gorengan jadi
salah satu camilan favorit untuk menemani hari-hari kita. Hampir semua orang
menyukai gorengan, baik itu dari mereka kalangan bawah hingga atas. Terkadang
rasa renyah dan gurihnya membuat kita lupa diri. Padahal, ada risiko kesehatan
serius yang disebabkan karena makanan tersebut.
Semua makanan yang digoreng cenderung mengandung lemak,
kalori, serta garam yang cukup tinggi. Karena proses penggorengan dapat
menyebabkan rusaknya nutrisi dan meningkatkan jumlah kalori. Terlebih lagi,
jika minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah digunakan lebih dari satu
kali. Berikut beberapa bahaya gorengan untuk kesehatan yang patut kamu
waspadai.
Bahaya Makan
Gorengan Terlalu Banyak untuk Kesehatan
1. Berisiko
menyebabkan obesitas (kegemukan)
Dokter spesialis gizi dari klinik Eka Hospital BSD, Elia
Indrianingsih mengungkapkan, sering makan gorengan bisa membuat tubuh kelebihan
kalori. Kenapa bisa demikian?
Gorengan termasuk makanan yang diolah dengan minyak panas.
Setidaknya ada 1 sendok makan minyak yang terserap dalam satu gorengan. Padahal
satu sendok minyak tersebut setara dengan 100 kalori.
Bayangkan saja, sebelum tahu digoreng memiliki 75 kalori,
tapi setelah digoreng pakai minyak akan menjadi memiliki 175 kalori. Ini baru
satu tahu goreng yang kita konsumsi lho, bagaimana jika 4-5 buah?
2. Kanker usus
besar
Kanker usus besar dapat disebabkan salah satunya karena
gorengan. Minyak yang ada pada gorengan mengakibatkan gumpalan-gumpalan sel
yang tersebar tidak terkendali. Apalagi jika mengonsumsi gorengan dari pinggir
jalan yang minyaknya jarang diganti, tentu akan lebih berisiko.
Hingga sekarang kanker masih menjadi penyakit paling
mematikan yang banyak ditakui umat manusia. Karena hampir 70 % penderitanya tak
tertolong. Nah, sebelum semuanya terlambat sebaiknya kamu batasi konsumsi
gorengan sekarang juga.
3. Menyebabkan
tukak lambung
Tukak lambung merupakan penyakit yang disebabkan karena
ada luka di bagian dinding lambung sehingga menyebabkan rasa nyeri yang tak
tertahankan. Penyakit ini salah satunya disebabkan karena bakteri pylori. Tetapi, tukak lambung juga bisa
disebabkan karena konsumsi gorengan.
Minyak dari gorengan menciptakan keasaman pada lambung
sehingga memicu munculnya bisul. Dari bisul inilah yang nantinya akan pecah dan
membentuk luka lambung. Jika sudah parah, tukak lambung bisa menyebabkan
kebocoran.
4. Nyeri dada
Pernahkah kamu mengalami nyeri di bagian dada? Sensasi
terbakar yang muncul ini disebabkan karena asam lambung bergerak ke
kerongkongan (esofagus). Nyeri tersebut akan semakin terasa ketika berada
diposisi terbaring atau membungkuk.
Salah satu cara mengatasinya ialah dengan mengurangi
konsumsi gorengan. Kandungan minyak berlebihan dari makanan ini dapat
meningkatkan asam lambung. Selain nyeri dada, kamu pun lebih berisiko terserang
maagh.
5. Gangguan
sistem pencernaan
Rasa kurang nyaman pada bagian perut yang kamu alami
mungkin bisa jadi disebabkan karena makan gorengan terlalu banyak. Gorengan
mempunyai lemak trans yang sulit dicerna oleh lambung dan usus. Butuh waktu
lebih lama agar minyak dari gorengan tadi dapat tercerna sempurna.
Apabila kondisi seperti itu dibiarkan terus menerus, maka
akan memicu masalah pencernaan lain yang lebih serius. Misalnya seperti diare,
sembelit, atau bahkan infeksi saluran cerna. Solusinya yaitu dengan membatasi
konsumsi gorengan dan mengunyahkan secara lebih halus sebelum menelan.
6. Penyakit
jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leah Cahil, kepala
bidang nutrisi di Harvard University, membuktikan bahwa mereka yang mengonsumsi
gorengan 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39 % lebih besar terkena
penyakit jantung dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi gorengan 1x dalam
seminggu.
Lemak trans yang ada pada gorengan akan berubah menjadi
kolesterol dalam darah. Jika kolesterol tersebut menempel pada pembuluh, maka
secara otomatis kinerja jantung akan lebih berat, sehingga memicu serangan
jantung.
7. Diabetes
melitus tipe 2
Rasanya yang gurih bukan berarti tidak menyebabkan
diabetes. Justru kalori tinggi yang ada pada gorengan bisa meningkatkan risiko
terkena diabetes tipe 2. Apalagi jika kamu jarang melakukan pembakaran kalori seperti
berolahraga tentu akan sangat
mengkhawatirkan.
Seseorang yang mengonsumsi gorengan selama 7 hari
berturut-turut memiliki risiko diabetes melitus 50 % lebih besar dibandingkan
mereka yang jarang makan gorengan. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
membatasi konsumsi makanan ini.
8. Penyebab
hipertensi (tekanan darah tinggi)
Dilansir dari detik.com, kasus hipertensi di kabupaten
Bogor, Jawa Barat termasuk yang paling tinggi dibandingkan daerah lain.
Kebiasaan masyarakat dalam melahap lontong dan gorengan sebagai salah satu menu
sarapan disebut-sebut sebagai salah satu yang pemicu utamanya.
Kandungan lemak yang tinggi pada gorengan memiliki pengaruh
buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan pada hipertensi atau
tekanan darah tinggi, asupan garam berlebih lebih memiliki pengaruh langsung
terhadap peningkatan tekanan darah.
9. Meningkatkan
risiko prostat pada pria
Pada pria, sebuah penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi
gorengan dalam jangka waktu lama yakni lebih dari satu kali dalam seminggu,
bisa berisiko meningkatkan kanker prostat. Selain itu, kandungan micin
berlebihan yang ada pada gorengan juga menurunkan kesuburan seorang pria.
Cara Mengurangi
Efek Bahaya Makan Gorengan
Untuk mengurangi risiko buruk konsumsi gorengan, cara
terbaik yang bisa dilakukan ialah dengan mengganti minyak trans atau minyak
yang sudah mengalami hidrogenasi dengan minyak yang lebih menyehatkan. Misalnya
seperti minyak zaitun, minyak kanola, biji bunga matahari, dan minyak wijen.
Sedangkan untuk kamu yang ingin menyantap gorengan dari
warung, sebaiknya serap minyaknya dulu dengan memakai tisu. Juga, jangan lupa
untuk membatasi konsumsi gorengan maksimal seminggu 2x saja. Ingat, kesehatanmu
jauh lebih berharga daripada sekedar kenikmatan gorengan!
Itulah ulasan mengenai bahaya gorengan bagi kesehatan
yang bisa saya share. Apabila ada yang kurang jelas silahkan sampaikan di kolom
komentar bawah.
Labels: Blog, Kesehatan