Manfaat Jambu Biji – Siapa yang tak pernah
merasakan lezatnya menyruput jus jambu biji merah atau rujak pedas jambu biji
putih. Selain enak dan menyegarkan, jambu biji juga mengandung beragam nutrisi yang
berkhasiat untuk kesehatan tubuh kita. Penasaran kan apa aja manfaatnya?
Jambu
biji merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko, Amerika Selatan, dan Amerika
Tengah. Buah yang disebut guava ini,
sekarang telah dibudidayakan dan bisa dinikmati di berbagai negara beriklim
tropis dan subtropis, seperti Indonesia.
Jambu
biji kaya akan kandungan serat, vitamin C, sedikit folat, dan zat lain yang
bertindak layaknya antioksidan. Bahkan jumlah vitamin C pada jambu biji empat
kali lipat lebih banyak dibandingkan jeruk lho. Luar biasa!
Kandungan Nutrisi Jambu Biji Merah
Jambu
biji merah termasuk rendah kalori dan kaya akan vitamin C, likopen, vitamin A,
potassium, dan serat. Dalam 100 gram buah jambu biji terkandung:
- 68
kalori
- 14.3
grams karbohidrat
- 2.6
grams protein
- 228.3
mg vitamin C (381% DV)
- 5.2
mg lycopene ( 52% DV)
- 5.4
gram serat (21.6% DV)
- 624
IU vitamin A (12.5% DV)
- 49
microgram folat (12.3% DV)
- 0.2
mg tembaga (11.5% DV)
- 417
mg kalium (8.8% DV)
- 22
mg magnesium (5.5% DV)
- 40
mg fosfor (4% DV)
Manfaat Buah Jambu Biji Merah untuk
Kesehatan
Jambu
biji bisa makan utuh, baik itu daging, kulit, bahkan bijinya. Setiap bagian
memiliki nutrisi yang penting untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat buah ambu
biji yang bisa kamu dapatkan.
1. Meningkatkan sistem
imun tubuh
Vitamin
C sudah dikenal sejak dulu berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, menjaga kesehatan tulang, gusi, pembuluh darah, otak, penyembuhan luka,
serta pembentukan kolagen. Dikarenakan vitamin jenis ini tidak bisa disimpan
dalam tubuh, oleh sebab itu diperlukan makanan untuk memenuhinya.
Luar
biasa, ternyata seporsi jambu biji dapat memenuhi 350 % kebutuhan vitamin C
harian kita. Kandungan vitamin C jambu biji ini mengalahkan buah jeruk yang
hanya mampu memenuhi 87 % kebutuhan harian. Inilah yang menjadi salah satu
alasan jambu biji menjadi makanan sumber vitamin C terbaik.
Sebuah
studi di Pakistan tahun 2012 menyimpulkan, bahwa konsentrasi vitamin C paling
tinggi terdapat pada jambu biji yang sudah matang. Jadi, agar mendapatkan
vitamin C lebih banyak sebaiknya kamu mengonsumsi yang sudah benar-benar matang
ya.
2. Menurunkan tekanan
darah tinggi
Jambu
biji mengandung kalium yang tinggi. Mineral ini dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Kalium akan bekerja dengan mengurangi natrium dan sodium dalam
tubuh kita, sehingga sistem peredaran darah pun akan menjadi lebih sehat.
Selain
bermanfaat untuk tekanan darah kalium juga memegang peranan penting dalam
pencegahan penyakit seperti serangan jantung, risiko stroke, batu ginjal, dan
keropos tulang. Oleh sebab itu, jangan sampai lewatkan buah yang satu ini.
3. Mencegah penyakit
jantung
Buah
jambu dapat memenuhi 20 % kebutuhan serat harian kita, bahkan bisa lebih jika
kulitnya dikonsumsi. Hal ini yang kemudian membuat jambu dianggap sebagai
sumber serat antioksidan terbaik oleh Journal of Agricultural and Food
Chemistry.
Banyak
orang yang menganggap serat hanya bermanfaat untuk pencernaan saja. Namun
menurut para ahli, serat juga bermanfaat untuk menghilangkan lemak, gula,
bakteri, dan, racun dalam tubuh. Sehingga dapat mencegah penyakit seperti
diabetes dan serangan jantung.
4. Mencegah efek buruk
radikal bebas
Di
tahun 2011, sebuah studi oleh Hyderabad’s National Institute of Nutrition di
India, mereka ingin membuktikan karakteristik antioksidan dari beberapa buah
seperti jambu biji, apel, pisang, anggur, dan masih banyak lagi.
Penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa kandungan antioksidan pada jambu biji ternyata
lebih besar dibandingkan dengan buah lain.
Antioksidan
merupakan senyawa yang bisa mencegah efek buruk radikal bebas, yang biasanya
merusak sel dan menyebabkan penyakit seperti kanker.
5. Melawan kanker
Likopen
(lycopene) merupakan antioksidan
terkuat yang biasanya banyak terdapat pada buah berwarna merah, seperti jambu
dan tomat. Menurut penelitian, likopen dapat membantu melawan kanker yang
disebabkan oleh radikal bebas.
Penelitian
telah membuktikan hubungan terbalik antara likopen dan risiko kanker prostat. Semakin banyak likopen yang kita
konsumsi maka akan semakin rendah risiko terkena kanker prostat. Bahkan
baru-baru ini likopen juga dikaitkan dengan menurunnya risiko stroke.
Manfaat Daun Jambu Biji untuk
Kesehatan
Tidak
hanya buahnya, daun jambu biji pun dipercaya memiliki beberapa khasiat.
Biasanya daun jambu biji dikonsumsi dalam bentuk teh dan secara langsung.
Berikut manfaat daun jambu biji yang jarang diketahui.
1. Memperbaiki kondisi
penderita pra-diabetes dan diabetes
Beberapa
penelitian menyimpulkan, adanya kemungkinan teh dari daun jambu biji dalam
menangani kondisi gula darah tinggi dan mengendalikan asupan gula yang masuk.
Terutama bagi penderita pradiabetes dan diabetes.
Pradiabetes
yaitu kondisi gula darah seseorang yang lebih tinggi dari kadar normal, tapi
belum termasuk kategori diabetes. Pradiabetes kemungkinan akan berkembang
menjadi diabetes dalam waktu kurang dari 10 tahun apabila tidak diatasi.
Sedangkan
diabetes sendiri merupakan kondisi dimana tingkat gula darah lebih dari 126
mg/dl setelah puasa pada malam sebelumnya. Atau di atas 198 mg/dl 2 jam setelah
makan.
Cara
mengonsumsi teh daun jambu biji yakni diminum saat waktu makan secara teratur.
Jepang merupakan salah satu negara yang banyak memanfaatkan teh daun jambu biji
tersebut. Jadi, kamu tak perlu khawatir lagi terkena diabetes.
2. Mencegah dan
mengobati diare
Daun
jambu biji sudah digunakan sejak dulu sebagai obat diare tradisional.
Sebenarnya hingga sekarang belum ada alasan yang pasti mengapa daun jambu biji
bisa mengobati diare. Namun menurut para ahli, daun ini mengandung senyawa
antibakterial yang dapat membasmi kuman penyebab diare/mencret.
Nah
ketika mengalami diare kamu bisa mengonsumsi daun ini sebagai obatnya. Ada
banyak cara mengonsumsinya, seperti mengeringkan lalu membuatnya menjadi teh,
membuat menjadi jamu, atau bahkan mengonsumsinya langsung.
3. Mencegah peradangan
Jika
buah jambu biji mengandung antioksidan tinggi, maka daunnya mengandung lebih
banyak anti-inflamasi. Senyawa ini akan membantu mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan
peradangan. Seperti pada nyeri haid, nyeri tulang, nyeri sakit gigi, akibat
luka, dan masih banyak lagi.
4. Mencegah penumpukan
lemak arteri
Kombinasi
antara antioksidan dan anti-inflamasi dapat membantu cegah penumpukan lemak di
arteri. Seperti kita ketahui bersama, lemak yang menumpuk di pembuluh darah
akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu, untuk mencegahnya kamu
bisa mengonsumsi buah dan daun jambu biji secara rutin.
5. Antimikroba dan
antibakterial
Daun
jambu biji mengandung senyawa-senyawa yang bersifat antimikroba, antibakterial,
dan antijamur. Sifatnya inilah yang dapat membantu menangani beberapa kondisi
seperti diare, batuk, pilek, iritasi, sakit gigi, bau mulut, dan bau badan.
Menurut
penelitian tahun 2012 di India, daun jambu biji telah sukses mengatasi bau
badan yang disebabkan karena pengaruh bakteri. Tidak percaya? Kamu bisa
buktikan sendiri dengan mengoleskan daun jambu biji halus ke ketiak.
Beberapa manfaat jambu biji lain yang
masih diteliti hingga sekarang:
1. Membuat kulit cerah
berseri.
Kemungkinan vitamin C dari jambu dapat meningkatkan kolagen, yang berguna untuk
meningkatkan kekencangan, kecerahan, dan kesehatan kulit.
2. Meningkatkan mood. Potassium dan antioksidan
dalam jambu diduga meningkatkan hormon serotonin yang dapat membuat kita lebih
bahagia.
3. Membuat penglihatan
lebih baik.
Vitamin A jambu biji sangatlah tinggi, sehingga bisa membantu memelihara
kesehatan mata kita.
4. Menambah jumlah
darah (trombosit). Menurut penelitian, konsumsi jambu biji dapat meningkatkan trombosit
penderita demam bedarah (DBD) hingga 100.000/mm3 hanya dalam jangka waktu
sekitar 16 jam.
Bagaimana,
tertarik mencobanya?
Itulah
sedikit ulasan seputar manfaat jambu biji yang bisa saya share. Kamu bisa mendapatkan semua manfaat di atas dengan mengonsumsi jambu secara langsung atau membuatnya menjadi jus. Jika ada yang
kurang jelas atau ingin bertanya langsung saja sampaikan di kolom komentar ya. Selamat mencoba.
***
Labels: Blog, Kesehatan